Bulan September tahun lalu bisa dikatakan sebagai sebuah titik balik. Sebuah permulaan dari segala yang ada sekarang. Berawal dari jalan-jalan ke toko buku mengisi waktu luang ba'da idul fitri. Gramedia Tunjungan Plaza jadi tujuanku. Cukup lama di sana, melihat-lihat, membaca beberapa sinopsis buku yang cukup menarik sampai akhirnya memutuskan membeli beberapa buku yang ingin sekali kubaca kembali, meski sudah hampir selesai kubaca di sana. Itu adalah sebuah buku yang ternyata memberi pengaruh yang sangat besar untuk sebuah pencapaian yang lebih baik. Buku itu adalah "7 Keajaiban Rezeki" dan "Percepatan Rezeki". Apa yang dituangkan di buku itu sebenarnya bukan hal-hal baru. Banyak yang sering terjadi dan kita jumpai, hanya kadang kita tidak sadar dan belum tahu cara yang lebih baik yang mana dan bagaimana. Di buku 7 Keajaiban Rezeki dipaparkan semuanya, faktor-faktor pendorong perbaikan diri kita. Dan yang paling penting dari semua itu adalah ACTION, ACTION, ACTION. Disamping buku itu ada lagi sebuah sosok yang sangat menggelitik, dia adalah Seorang (atau seekor ya,,,,, :-? ...:D) Motty. "Seorang Motty" yang tiap hari memberi semangat melalui tweet-tweetnya. Starting point dari semuanya adalah project 99 hari, dimulai dari tanggal 10 Syawal hingga 1 Muharram tahun yang lalu. Project ini adalah project pengembangan toko offline setelah sebelumnya lebih fokus dengan toko online. Meski dengan modal yang limited. Persiapannya dimulai dengan sebuah niat dan tekad yang kuat bahwa tidak ada yang sulit jika kita melakukan dengan niat baik dan sungguh-sungguh.
Langkah pertama adalah mencari lokasi yang lebih baik untuk toko offline setelah sebelumnya hanya buka di garasi samping rumah, dan Alhamdulillah dapat, sebuah tempat yang cukup strategis dan kebetulan masih milik saudara, jadi untuk urusan sewa menyewa bisa negoisasi :).
Langkah kedua adalah renovasi toko. Untuk memanggil seorang desain interior jelas budget nggak cukup, jadi aku konsep sendiri, dengan sebuah konsep yang menyamankan pembeli dengan budget minim dengan hasil maksimal. Sebuah konsep yang sederhana sesudah aku "studi banding" ke beberapa toko kerudung di kotaku ( Cerita tentang desain tokonya di tulisan lain aja ya nanti, karena ternyata banyak yang surprise... :D).
Langkah ketiga tentunya.pengadaan barang. Untuk toko online, tidak terlalu harus stok barang, karena kita hanya bermodalkan sebuah gambar dan jika ada yang berminat baru kita ambil ke suplier. Pengadaan barang membutuhkan budget yang lumayan, padahal sebagian dana sudah tersedot untuk renovasi toko. Solusinya... yaa of course... cari hutang... (haha.... belajar dari MOTTY :)) nego dengan suplier agar bisa bayar mundur. Dan Alhamdulillah bisa :). Bahkan dengan perjalanan dan perkembangan toko, beberapa produsen datang menawarkan agar barangnya bisa dijual di toko dengan sistim bayar bila laku..... tawaran yang sangat menarik dan tentu saja setelah melalui proses cek kualitas produk.
Tiga langkah sudah terlalui, langkah keempat mencari asisten, tenaga untuk membantu menjalankan toko, sebagai awal cukup 1 orang. Tugas utamanya melayani pembeli-pembeli yang datang, sedangkan urusan-urusan yang lain masih menjadi tanggung jawabku, termasuk memberdayakan penjualan online, karena aku tidak ingin melepas online meski toko offline sudah ada.
Langkah kelima, berfikir bagaimana menjadikan toko ku dikenal banyak orang dan banyak orang yang berkunjung... (ini yang paling perlu strategi). Buat spanduk, buat brosur, itu yang aku lakukan. (waktu itu masih standar bangetttt)
Dalam tahap perjalanan project 99 hari, aku mendapatkan rezeki dari Allah, aku memenangkan sebuah Quiz, MBM, Mentor Bisnis With Motty, sesudah menyisihkan ratusan orang, aku masuk diantara 25 orang yang dipilih untuk mengikuti Mentor Bisnis With Motty Part 1. Senangnya........ almost late but very happy.... Mentor inilah yang membawaku kepada Keluarga Besar Ecamp Indonesia.
Kembali ke Project 99 hari tepat deadline waktu 1 Muharram tahun lalu toko offline aku mulai buka. Dengan segala keterbatasan, dengan Bismillah, memohon doa dari Ibunda, aku buka dengan dibantu oleh seorang asisten. Jadilah tokoku dengan nama ISTANBUL. Nama ini ada filosofi dan punya arti. ISTANBUL pernah menjadi simbol kejayaan peradaban Islam, ISTANBUL adalah nama sebuah kota yang bersejarah dan indah yang ingin aku kunjungi suatu hari nanti,,,....Insyaallah, dan satu lagi ISTANBUL adalah sebuah harapan...INSYAALLAH TAMBAH MUMBUL, sebuah harapan kepada Allah yang akan terus meninggikan usaha aku... Aaamin Yaa Robb....
BERSAMBUNG
by ZAY @zainab lila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar