Tepat jam dua malam aku bangun, aku bersihkan diri, sikat gigi, ganti
baju, bersiap-siap menuju ke Masjid Nabawi yang jaraknya tidak jauh dari
hotel. Dengan langkah yang panjang tak sampai 5 menit Masjid Nabawi
sudah di ada hadapanku, debaran dada ini semakin kencang, terus
kuucapkan Assalamualaika Yaa Rasuulullah….. Tiba di gerbang masjid ada
askar yang menjaga yang meneriksa setiap tas bawaan jamaah, lolos.. dan
menghamburlah aku ke dalam, sujud syukur kutunaikan, sebagai tanda
syukurku kepada Ilahi Robbi, atas kesempatan ini. Dan tenggelamlah aku
dalam sebuah kenikmatan cinta, kutunaikan kerinduanku kepada-Nya….
Masjid Nabawi
Kesan pertama ketika memasuki masjid nabawi adalah, Subhanallah, Maha
Suci Allah, masjid yang sejuk, tenang, damai, megah, luas, indah dengan
ornamen-ornamen khas, dengan tonggak-tonggak yang kokoh menampakkan
kemegahannya, kita disambut oleh luasnya halaman terbuka yang terdiri
dari 27 ruang terbuka dengan ukuran masing-masing 18 x 18 meter yang
teratur penataannya yang kesemuanya ditutup oleh lantai marmer, halaman
terbuka ini dilengkapi dengan atap berupa kubah yang bisa dibuka dan
ditutup secara elektronik dan juga dapat secara manual. Setiap kubah
memiliki berat 80 ton yang terbuat dari kerangka baja dan beton yang
dilapisi kayu pilihan dengan hiasan relief yang bertatahkan batu mulia
sejenis phirus yang sangat indah, sedangkan bagian luar atasnya dilapisi
dengan keramik tahan panas. Payung-payung kubah ini akan mulai dibuka
sekitar jam 6.30 hingga sore hari. Atraksi buka tutup payung ini menjadi
atraksi yang sangat menarik para jamaah. semakin masuk ke dalam ada
pemisahan antara area laki-laki dan area wanita. Di halaman masjid ini
juga disediakan terminal-terminal tempat para jamaah bisa minum air
zam-zam sepuas-puasnya. Pintu gerbang yang besar dan megah akan
menyambut setiap jamaah yang akan memasuki area bagian dalam masjid.
Tiap pintu terdapat nama dan nomor pintu untuk memudahkan para jamaah
karena banyaknya pintu-pintu yg ada di Masjid Nabawi. Area dalam Masjid
Nabawi sangat indah, sangat sejuk, Untuk menyejukkan masjid dibangun
satu unit AC sentral raksasa di atas tanah seluas 70.000 m2 yang
terletak 7 km sebelah barat masjid. Hawa dingin yang dihasilkan sistem
ini dialirkan melalui pipa bawah tanah dan didistribusikan ke seluruh
penjuru masjid melalui bagian bawah setiap pilar yang berjumlah 2.104
buah. Jumlah pilar pengalir udara sejuk yang fantastik tersebut
merupakan ciri khas Masjid Nabawi, karena pengaturan posisi yang rapi
dan keindahannya yang tiada tara. Pilar-pilar bundar dan tegar ini
dibuat dari beton bergaris tengah 64 cm, kamudian dilapisi marmer tebal
berwarna putih susu. Di kakinya yang kokoh itulah dipasang ventilasi
untuk mengalirkan hawa dingin. Jarak antara satu pilar dengan pilar yang
lain adalah 6 meter dan 18 meter. Tinggi dari lantai dasar sampai
lengkungan lantai atas 5,6 m dan pada batas lengkungan itu dipajang
lampu hias yang indah dan dikurung dalam sangkar berornamen lapis emas.
di setiap area dalam masjid juga disediakan air zam-zam dalam tong-tong
berwarna coklat khaki, cold and not cold, dingin atau biasa. Sangat
menyenangkan para jamaah yg bisa minum air zam-zam sepuas-puasnya tanpa
harus keluar ke halaman masjid. Deretan rak-rak berwarna emas berisi
tumpukan alquran siap menjadi teman kita menghabiskan waktu di Masjid
Nabawi.
Semua area dalam Masjid Nabawi ditutup oleh karpet
berwarna merah, hanya raudhah, satu tempat khusus di dalam Masjid
Nabawi yang disebut taman surga di dunia, karpetnya berwarna hijau agak
pucat, letaknya seperti dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw, “Di
antara rumah & mimbarku terdapat raudhah (taman) dari riyadh
(taman-taman) SURGA”. Inilah Satu-satunya taman SURGA di BUMI. Roudhah
bagi Masjid Nabawi, ibarat jantung bagi segala aktifitas spiritual
jutaan orang yang berkunjung ke Madinah, khususnya ke Masjid Nabawi.
Berjuta-juta orang Islam dari berbagai penjuru dunia, yg datang ke
Madinah pasti akan mengunjungi Masjid Nabawi. Dan mereka yg mengunjungi
Nabawi juga hampir bisa dipastikan akan sholat atau berdoa di Roudhah .
Mungkin bukan masalah yg berarti jika Roudhah ini seluas lapangan
sepakbola misalnya. Namun kenyatannya, luas Roudhah tidak lebih daripada
satu ruang kelas. kira-kira enam kali delapan meter. Bisa dibayangkan
betapa berjubelnya jutaan orang memperebutkan tempat sesempit itu.