Beberapa
hari belakangan satu hal yang marak diperbincangkan di dunia maya adalah
fenomena hijab, jilbab dan boobs. Secara umum makna hijab adalah penghalang,
makna jilbab adalah penutup dan makna boobs adalah dada wanita. Lalu apa
hubungannya? Di dunia maya sekarang banyak bertebaran foto-foto wanita
berjilbab dengan pakaian ketat. Apabila dicermati lebih jauh, foto-foto itu
kebanyakan hanya foto-foto pribadi yang diunggah di akun-akun pribadi dan tidak
ada maksud apa-apa, kecuali memang secara umum kalau dilihat jilbab yang mereka
pakai belum sempurna. Kalaupun ada yang disengaja, jumlahnya sangat
sedikit. Tetapi sepertinya ada
pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan keberadaan foto-foto itu untuk konsumsi
public yang lebih luas dan memunculkan istilah #jilboobs.
Sesudah
melihat beberapa akun, secara umum kesimpulan Zie seperti ini, akun-akun yang
secara khusus menampilkan foto-foto perempuan berjilboobs, lebih terkesan
sebagai akun yang dibuat secara sengaja untuk mengexpose “kekhilafan” sebagian
perempuan-perempuan yang kurang menyadari pentingnya menjaga “privacy” serta
kurang menyadari keharusan untuk “memperbaiki” penampilan luar mereka sesuai
standar kaidah syar’i.
Keberadaan
#jilboobers menurut pengamatan Zie, dipengaruhi oleh beberapa factor, antara
lain pengetahuan agama, lingkungan, pendidikan, ekonomi, trend fashion.
Seseorang
dengan pendidikan dan pengetahuan agama
yang baik, pasti tidak akan memilih #jilboobs sebagai kostum harian mereka. Seorang
dengan tingkat pengetahuan agama, pendidikan dan ekonomi yang baik, bisa
dipastikan menolak #jilboobers. Seorang dengan pengetahuan agama yang minim dan
dengan ekonomi yang “terbatas” ada kalanya memilih berjilboobs karena kondisi
mereka, hanya itu kostum harian yang mereka punya. ( ini yang Zie sebut
jilboobers karena keadaan). Meski tidak menutup kemungkinan ada sebagian kecil orang
dengan pengetahuan agama baik, pendidikan dan ekonomi juga baik masih memilih berjilboobs,
ini yang patut disayangkan.
Kebetulan
Zie punya toko offline ( dan online juga ) yang khusus menjual kerudung dengan customer yang
beragam. Dari usia sampai pakaian sehari-hari yang mereka kenakan. Mulai dari
yang hanya pakai jilbab untuk acara-acara tertentu alias nggak berjilbab,
memakai jilbab yang standar, jilbab pendek sampai jilbab panjang. Kostum
sehari-hari yang mereka kenakan juga bervariasi, dari yang street look alias
pake kaos dan jeans, pake rok, pake gamis syar’i sampai yang bercadar. Kebiasaan
yang sering Zie lakukan adalah mengajak ngobrol customer-customer Zie. Ketika
fenomena jilboobs muncul, nggak Zie lewatkan kesempatan buat mengamati dan sedikit ngobrol-ngobrol bersama beberapa
customer.
Berdasarkan
pengamatan yang Zie lakukan, kostum harian yang paling banyak dipakai adalah
street look, lebih jelasnya, kaos dan jeans atau atasan dan celana panjang /
sejenis celana yg agak lebar dengan jilbab segi 4 atau sejenis bergo untuk
customer usia remaja sampai ibu-ibu muda. Beberapa (sangat sedikit) memakai
pashmina. Umumnya alasan mobilitas dan kemudahan yang mendorong mereka
berpakaian seperti itu. Mereka merasa lebih bisa meloncat ke sana ke mari :) .
Sebagian kecil customer memakai sejenis gamis atau rok terusan panjang
berbahan kaos yang memang lagi musim sekarang. Kelompok ini juga kebanyakan
memakai jilbab segi 4 atau bergo dengan ukuran agak panjang ( menutup dada). Ada
lagi yang lucu. Sedikit customer memakai jilbab yang sangat lebar dan panjang
sampai sepinggang, tp ternyata pakaian dalamnya hanya kaos lengan pendek :) . Beberapa customer datang dengan
tampilan rapi ala hijaber’s style, dan ada yang memakai gamis dan bercadar.
|
jauh lebih anggun yang kiri kan? :) |
|
Jadi silahkan
simpulkan sendiri berdasarkan pengamatan
kilat Zie. Yang pasti berjilboobs memberi kesan yang buruk terhadap muslimah,
sudah sepatutnya semua muslimah berkewajiban mengingatkan dan membantu
saudari-saudari kita berpenampilan yang lebih baik, memberi informasi-informasi
yang dibutuhkan, mengajarkan cara berjilbab yang lebih baik, sesuai standar
kaidah yang diajarkan agama kita. Menutup aurat dengan sempurna. Karena menutup aurat
bukan hanya sekedar “tertutup” , tetapi juga tidak boleh ketat dan tidak
transparan. Muslimah harus
menjadi seorang yang anggun bukan murahan, jadi mari kita perbaiki semuanya dan
kita hapuskan #jilboobs dari kamus harian kita.
Next Zie akan tulis alternative berbusana yang
bisa dicoba buat orang-orang yang gemar berjilboobs :)
by ZAY
AGUSTUS 2014